SElama penelitian qu di RAKUTI aq dapat sejarah RAKUTI....
GBKP RAKUTI rambung Baru, berada di Jl. Letjen
Djamin Ginting Kecamatan Sibolangit, Kab. Deli Serdang, Propinsi Sumatera
Utara.
Adapun
letak Geografis GBKP RAKUTI adalah:
- Sebelah
Timur berbatasan dengan Jl. Letjen Djamin Ginting.
- Sebelah
Barat berbatasan dengan Ladang penduduk.
- Sebelah
Utara berbatasan dengan Jalan kolam pancing.
- Sebelah
selatan berbatasan dengan sungai.
RAKUTI
adalah nama singkatan tiga desa yaitu RAà Rambung Baru, KU à
Kuta Tengah dan TI à Timbang Lawan Julu. Adapun latar
belakang dari berdirinya gereja GBKP RAKUTI Rambung Baru ini tidak terekam
secara dokumen resmi. Namun melalui catatan yang ditulis oleh Pt. Ng. Tarigan
dapat dilihat bahwa sejarah berdirinya GBKP RAKUTI Rambung Baru adalah sebagai
berikut:
Pada
zaman kolonial Belanda desa ini diikat oleh suatu kepercayaan kepada
berhala-berhala yang dinamai “Lau Simberu”.
Lau simberu ini berada ± 300 M sebelah Barat gereja GBKP RAKUTI, luasnya 2 ha.
Tiap tahun ataupun paling lama 2 tahun sekali, masyarakat mengadakan
persembahan ke tempat itu. Jika ada penyakit yang dianggap luar biasa ataupun
semacam wabah seperti kepercayaan masyarakat yang ditimbulkan oleh roh jahat
(setan) maka dipanggillah Lau simberu ke rumah dengan acara “ritual” (mengadakan
upacara). Pada saat itu kegiatan perjalanan kebaktian sangat menyedihkan,
diumpamakan “sabut kelapa yang hanyut
kadang terlihat kadang tidak” (timbul tenggelam). Inilah yang menjadi
pergumulan bagi Ressort Sibolangit yang diperbincangkan pada tanggal 05 Juli
1967 dan diputuskan/diangkat penanggung jawab untuk perkembangan jemaat dengan
surat No. : 51/VIII/1967, dan pertanggung jawaban ini diserahkan kepada:
1. Ng.
Tarigan
2. Jumpa
Malem Br. Ginting
Resort
ini pun memperhatikan jemaat RAKUTI dengan cara mengikuti Perpulungen Jabu-Jabu
(PJJ) yang sudah dibuat, utusan dari resort Sibolangit diantaranya yaitu: Gr.
Ag. Sitanggang (sekarang sudah menjadi Pendeta), Gr. Punca Tarigan (Sekarang
sudah menjadi Pendeta). Mereka bertindak sebagai majelis jemaat walaupun mereka
belum ditahbiskan.
Hasil
pekerjaan itupun sudah bertambah banyak di mana lokasi Lau simberu sudah
semakin baik (tidak keramat lagi), pohon kayu besar yang ada di situ dijual
kepada tukang kayu dan lokasi itu pun
dijual kepada P.Ginting dari Medan. Peristiwa ini membawa suatu
perubahan kepercayaan. Pada tahun berikutnya terbentuklah jemaat GBKP
Bingkawan, Buah Nabar dan Namo Pakam. Tetapi RAKUTI masih masuk resort
Sibolangit. Pada tanggal 21 November disatukanlah jemaat Bingkawan, Buah Nabar,
Namo Pakam dan RAKUTI menjadi satu resort yang dinamai Resort Bingkawan.
Setelah beberapa bulan ditempatkanlah seorang pendeta yang bernama Kadim Sitepu
sebagai tenaga fultimer dan anggota
jemaat semakin banyak. Bangunan gereja yang pertama kali didirikan adalah hasil
kerja sama semua jemaat yang berukuran 12,5M X 7,5M, beratapkan rumbia,
berlantaikan tanah, mempunyai kerangka yang sebagian besar terbuat dari bambu.
Pada
tahun 1974, pada perayaan Tahun Baru Cina ada suatu kejadian dimana terjadi
penodongan terhadap anak-anak sekolah yang berjalan ke Sembahe. Namun satu
minggu setelah kejadian ini, terlihat berkat Tuhan tercurah bagi gereja GBKP
RAKUTI. Pada pukul 09.05 Wib sebuah mobil seda memasuki halaman gereja GBKP
RAKUTI. Setelah ia bertanya kepada pengurus gereja ia langsung memberikan
sebuah amplop dan berkata: “pak,
pergunakan uang ini untuk memperbaiki gereja kita ini”. Amplop itu langsung
dibuka dan di dalamnya terdapat uang sebanyak Rp. 100.000,- dimana pada saat
itu uang sejumlah ini termasuk jumlah yang cukup besar. 2 minggu kemudian, si
pemberi amplop tadi kembali datang dan menjumpai Pt. Ng. Tarigan dan memberikan
tambahan uang sebanyak Rp. 50.000,-.
Pada
tanggal 14 Oktober 1995 teras depan gereja GBKP RAKUTI ditabarak fuso dan
hancur. Dua minggu sebelum akhir Oktober dibuatlah rapat untuk membicarakan
pembangunan gereja yang baru. Adapaun hasil rapat tersebut yaitu supaya dibuat
pertemuan Moderamen GBKP di taman Jubelium Suka Makmur yaitu pada tanggal 08
November 1995. Pertemuan ini dihadiri oleh:
-
Ketua Klasis Sibolangit : Pdt. J. K. Barus
-
Sekretaris Resort Bingkawan : Pt. Ng. Tarigan
-
Dari jemaat RAKUTI : Dk. Sinar Eliana Br.
Ketaren
Ev. Marheni Br. Sinuraya
Pt. Muat Tarigan (yang memprakarsai
pertemuan ini)
Adapun
yang dibicarakan adalah:
- Dibuatlah
suatu rencana pada tanggal 14 April 1996 pesta pengumpulan dana
pembangunan gereja GBKP RAKUTI
- Diharapkan
supaya bulan Desember 1995 sudah dibentuk panitia inti beserta rapat pleno
I, supaya pada bulan Januari 1996 SKnya sudah dikeluarkan
- Jemaat
diajak untuk membersihkan dan menimbun halaman gereja
- Moderamen
juga mengatakan, gereja sangat perlu untuk dibuat menjadi lebih baik yang
sesuai dengan perkembangan zaman.
Maka
semua itu dijadikan jemaat supaya bias terbentuk panitia inti, agar Kasih
Karunia Tuhan melalui anggota-anggota jemaat, panitia inti bersamaan dengan
adanya talenta yang diberikan oleh Tuhan kepada mereka supaya mampu menunjukkan
dan memberikan bantuan (tenaga) untuk pembangunan gereja GBKP RAKUTI Rambung
Baru.
BerJuang TRus PLayanan RAKUTI
Aqu Yaqin suatu saaT Nanti RAKUTI kan MenJadii Jauh Lebih Baiik
waaahhh....
BalasHapusRAKUTI sudah jadi Runggun,,
smangad dan tRus mELayani ya GBKP RAKUTI
^_^
BalasHapus